0 komentar

MAKALAH AUDIO


AUDIO
Jika kita ditanya aktivitas apa yang paling banyak dilakukan oleh siswa didalam kelas, akankah anda menjawab  membaca bahan pembelajaran, menjawab pertanyaan, menceritakan apa yang sudah dipelajari atau mengerjakan tes? Sebetulnya, sekolah dasar dan sekolah menengah adalah menghabiskan 50%  waktunya disekolah dengan hanya mendengarkan.  Mahasiswa menghabiskan hampir 90% waktunya untuk mendengarkan dosennya dan diskusi seminar.  Pentingnya pengalaman audio dalam kelas seharusnya tidak diremehkan.  Bab ini mendiskusikan tentang berbagai peralatan untuk rekaman dan mentransmisikan suara manusia atau suara lain untuk tujuan pembelajaan.
Sebelum mendiskusikan format audio secara umum dan khusus, mari kita bahas proses mendengar dan mendengarkan sebagai encoding dan decoding dan mengembangkan kecakapan mendengarkan pesan lisan.
MENDENGAR DAN MENDENGARKAN
Mendengar dan mendengarkan adalah dua hal yang berbeda meskipun keduanya berhubungan. Secara sederhana, kita bisa katakan bahwa mendengar adalah proses fisiologis, dimana mendengarkan adalah proses psikologis.
Secara fisiologis, mendengar adalah proses saat gelombang suara memasuki telinga bagian luar ditransmisikan ke gendang telinga, dikonversi menjadi vibrasi mekanik di telinga tengah dan diubah di telinga bagian dalam menjadi impuls elektrik yang dikirim ke otak.
Proses psikologis mendengarkan dimulai ketika ‘kesadaran seseorang dan perhatian akan bunyi (penerimaan), diteruskan dengan identifikasi dan pengenalan sinyal sinyal auditory yang khusus (decoding) dan diakhiri dengan pemahaman.
Baik mendengar maupun mendengarkan, keduanya merupakan proses dalam mengajar dan belajar. Seperti komunikasi visual dan pembelajaran, suatu pesan disandikan oleh pengirim dan isi sandi diuraikan (dibaca) oleh penerima. Kualitas  pesan yang disandikan dipengaruhi oleh kemampuan pengirim untuk  menyatakan pesan dengan jelas dan logis. Pemahaman untuk membaca sandi dipengaruhi oleh  kemampuan penerima dalam memahami pesan.
Efisiensi komunikasi juga dipengaruhi oleh jalannya pesan dari pengirim ke penerima. Gangguan dalam komunikasi audio bisa terjadi di berbagai titik pada proses : encoding, mendengar, mendengarkan atau decoding.
Ketepatan penyandian pesan (encoding) tergantung pada kecakapan pengirim untuk mengorganisasikan dan mempresentasikannya.  Contohnya, kosa kata yang digunakan dalam pesan haruslah yang diketahui oleh penerima.
Transmisi dan penerimaan isa terhambat oleh berbagai penghambat.  Pertama, volume suara mungkin terlalu keras atau terlalu pelan. Jika terlalu pelan, kita kesulitan memahami makna yang tepat. Jika terlalu keras , kita mencoba untuk melindungi telinga kita, menghalangi suara yang mengganggu.
Kedua, suara yang monoton seperti suara guru yang membosankan , bisa memicu kelelahan auditory ( pendengaran).  Kelelahan auditory merupakan proses fisiologis dan psikologis menghilangkan atau kehilangan ‘perhatian’ secara bertahap pada suatu suara. Mekanisme saraf mentransmisi suara ke otak menjadi lelah bila “ membawa muatan yang sama” terus menerus. Disamping itu, perhatian anda pada suara berkurang karena “kabar yang sudah basi” dan tidak lagi tertarik. Otak memiliki kemampuan untuk menyaring suara dari luar yang tidak diinginkan atau tidak diperlukan untuk diperhatikan.
Ketiga, kemampuan seseorang untuk mendengar secara fisiologis bisa terganggu.  Saat siswa mengalami flu, mungkin saja kemampuan mendengarnya pada kelas yang gaduh akan berkurang. Perbedaan kemampuan untuk mendengar dengan detail dapat menyebabkan siswa kesulitan membedakan antara kata kata dan frase  berpotensi membingungkan.
Pesan bisa juga dipengaruhi oleh kecakapan  atau ketidakmampuan mendengarkan si penerima. Penerima harus mampu mengatur dan mempertahankan konsentrasi pada saat menerima serangkaian suara (pesan).  Mereka harus memiliki kecakapan untuk berpikir lebih dahulu saat menerima pesan (kita berpikir lebih cepat dari pada mendengar, membaca atau menulis dan menggunakan perbedaan waktu ini untuk mengorganisasikan dan memasukkan informasi untuk memahaminya.
Yang terakhir, komunikasi dapat  terputus karena  kurangnya latar belakang pengalaman penerima untuk memasukkan dan kemudian memahami pesan.
PENGEMBANGAN KECAKAPAN MENDENGARKAN
Hingga saat ini, perhatian terbesar pada pendidikan formal diberikan pada kemampuan membaca dan menulis, hanya sedikit pada kemampuan berbicara dan hampir tidak ada perhatian pada kemampuan mendengarkan.  Saat ini, pendidik memahami mendengar sebagai kecakapan, yang seperti kecakapan lainnya yang bisa diperbaiki dengan praktek.
Kemampuan mendengar adalah fondasi kemampuan mendengarkan. Oleh karena itu, yang harus dipahami lebih dahulu adalah apakah semua siswa anda dapat mendengar dengan normal.
Anda dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa dengan teknik teknik dibawah ini:
·         Memandu listening. Untuk memandu listening, beri siswa beberapa tujuan dan pertanyaan sebelumnya.
·         Beri petunjuk. Berikan petunjuk pada siswa secara individual atau kelompok dengan audiotape
·         Perintahkan pada siswa untuk mendengarkan tentang ide pokok, detail atau kesimpulan
·         Gunakan hubungan kata kata (context) dalam listening
·         Menganalisa struktur sebuah presentasi. Perintahkan siswa untuk menganalisa dan mengorgaisasikan presentasi lisan
·         Membedakan informasi yang relevan dan tidak relevan


BENTUK BENTUK AUDIO
Dua bentuk utama audio dibedakan menjadi dua yaitu digital dan analog. Pada rekaman digital, suara  (baik dalam bentuk music, pidato, atau suara lain) ditransformasi menjadi informasi biner- seri 1 dan 0, sama dengan kode matematik yang digunakan dalam computer.
File file digital di simpan pada penyimpan digital seperti seperti CD, hard disk komputer, flash disk atau recoder digital ‘kecil’. File file digital biasanya disimpan dalam format MP3 dan format WAV.
Mari kita bandingkan kaset dan compact disc (CD) dengan melihat kelebihan dan kekurangan sebagai audio yang paling sering digunakan dalam proses pembelajaran.
            Kaset (audiotapes)     
Kelebihan utama dari kaset adalah anda dapat merekam sendiri dengan mudah dan murah dan apabila isinya tidak berguna lagi, anda dapat menghapusnya dan menggunakan kaset untuk merekam lagi. Kaset tidak mudah rusak dan mudah disimpan. Tidak seperti disc, kaset yang rusak bisa diperbaiki meskipun tidak mudah.
Tentunya, ada kelemahan kaset. Bunyi bunyi yang melatar belakangi atau ‘dengungan’ mekanis seringkali terekam bersama dengan materi.  Kegaduhan meskipun dalam tingkatan yang rendah dapat merusak hasil rekaman.
Peralatan audio yang dulunya paling sering ada dikelas adalah tape recorder dengan kasetnya.  Kaset di bedakan dengan lamanya merekam.  Contohnya, C -60 adalah kaset yang dapat merekam selama 60 menit, 30 menit masing masing sisi.  Kaset tersedia dalam berbagai ukuran (panjangnya pita). Ukuran kasetnya sama sehingga bisa diputar di berbagai “ mesin pemutar kaset”.
Compact Disc (CD)
Disc memiliki diameter 12 cm, mampu menyimpan informasi yang luar biasa.  CD sekarang memuat hingga 80 menit music.
Teknologi pada CD membuatnya menjadi program pendidikan yang menarik. Pengguna bisa memilih dengan cepat bagian disc yang mau diputar dan dapat memprogramnya untuk  diurutkan sesuai keinginan. Informasi dapat dipilih oleh pebelajar atau diprogram oleh instruktur . Kelebihan utama CD adalah tahan terhadap kerusakan. Noda dapat dibersihkan dan goresan yang biasa tidak mempengaruhi saat diputar kembali. Dan jika ada goresan yang dapat mempengaruhi kualitas sinyal audio, sekarang tersedia resin (damar) untuk memperbaiki disc.
Kebanyakan computer dilengkapi fasilitas untuk membuat atau “membakar” CD audio, sehingga guru dan siswa mudah merekamnya. Dalam mengcopi kita harus melihat apakah ada hak cipta atau tidak.
MP3
Satu penemuan baru audio adalah bahwa file audio bisa didapat dari computer dan internet. MP3 (MPEG Audio Layer 3) adalah bentuk audio yang dimampatkan sehingga membuat file audio yang besar disusutkan menjadi file yang lebih kecil yang dapat dengan cepat dan dengan mudah di unduh dari internet. Teknologi kompresi pada MP3 ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk mendownload atau meng up load dan juga space yang diperlukan.  MP3 menggunakan standard “terbuka” yang artinya tersedia buat siapa saja yang mengakses internet.  Software computer anda perlu menggunakan file file MP3 yang bebas untuk digunakan. Banyak file audio yang juga gratis dan tersedia untuk di download dengan harga murah.
WAV
File file WAV saat ini paling banyak digunakan untuk menyimpan dan menggunakan audio. File WAV adalah versi digital dari audio analog yang dibuat dengan sound card computer dan software untuk mengkonversi dan menyimpannya dalam bentuk digital. File audio WAV dapat disimpan dalam berbagai alat penyimpan digital seperti CD, USB (flash disk) atau network drive untuk diputar kembali dengan computer dan dibawa kedalam kelas.

Audio Digital yang bisa diakses
Anda dapat mengakses  dan mendengarkan file audio digital dengan berbagai cara, seperti audio streaming , podcasting, radio internet dan player digital. File audio kadang tersedia dalam bentuk audio streaming, yang artinya file tersebut dikirim sebagai paket untuk pengguna, memungkinkan pengguna mendengarkan satu bagian file sementara bagian lain masih didownload. MP3 tersedia bagi siapa saja yang mengkases internet.  Software di computer anda perlu memainkan file audio MP3 yang gratis untuk digunakan.   Plug in (masukkan)  player media seperti windows media player untuk membuat siswa anda bisa mendengarkan audio streaming .
Podcast berasal dari kata iPod dan broadcasting, adalah file audio dalam bentuk MP3 yang didistribusikan melalui internet. File file audio ini bisa dikirim secara otomatis ke pelanggan dan disimpan dalam computer untuk didengarkan saat diperlukan oleh pelanggan.
Siaran radio internet menggunakan internet untuk menjadi stasiun radio online yang memiliki banyak program seperti music, olah raga, ilmu pengetahuan, cuaca local, berita nasional dan dunia. Kelas computer bisa menggunakan radio internet.
Portable digital audio player memungkinkan memungkinkan pengguna membawa audio file. Juga disebut portable digital music player karena paling banyak orang menggunakannya untuk mendengarkan music. Misalnya iPod Apple, seperti walkman, sesuai untuk ditenteng atau dikantongi. Tidak seperti walkman, iPod mampu menyimpan ribuan lagu atau file suara. 
Kelebihan Audio
·         Tidak mahal
·         Mudah didapatkan dan mudah digunakan
·         Bisa digandakan
·         Memberikan pesan verbal untuk orang yang “tidak membaca”
·         Ideal untuk mengajar bahasa asing
·         Dapat menjadi alternative yang menarik
·         Bisa memberi informasi terbaru
·         Bisa didapatkan gratis dari beberapa website
·         Bisa menstimulasi (untuk hal hal dramatis) melebihi teks
·         Bisa diputar ulang apabila diperlukan
·         Mudah dibawa dan bisa menggunakan baterai saja
·         Instruktur bisa menyiapkan dengan mudah dan murah
·         Bisa dipilih isinya untuk diputar
·         Tahan terhadap kerusakan
Keterbatasan Audio
·         Memungkinkan pembajakan
·         Sulit menyatukan kecepatan pebelajar yang berbeda beda
·         Tidak bisa memonitor perhatian pebelajar
·         Memerlukan software dan peralatan digital
·         Sulit untuk menempatkan bagian bagian tertentu di audio tape
·         Berpotensi untuk terhapus secara tidak sengaja
·         Beberapa audio tersusun berangkai
Integrasi
Penggunaan media audio hanya dibatasi oleh imajinasi anda dan siswa anda. Anda dapat menggunakan media audio dalam semua fase pembelajaran, dari pendahuluan hingga evaluasi pembelajaran siswa.  Media audio mampu menyesuaikan kecepatan belajar siswa. Siswa yang lambat bisa mengulang pembelajaran karena media bisa menjadi “tutor yang sangat sabar”. Sementara siswa yang mampu belajar cepat bisa belajar sesuai kecepatannya.
Audio bahan ajar yang telah direkam sebelumnya tersedia untuk berbagai mata pelajaran.  Untuk kelas music, tape dan CD dapat digunakan untuk memperkenalkan bahan baru atau memberikan music pengiring.  Suara dari berbagai instrument music sendiri atau dikombinasikan. Di TK dan  awal SD, tape dan CD dapat digunakan untuk  mengembangkan ritme, bercerita, bermain dan bermain drama atau lagu. Dipelajaran ilmu social, tape recorder bisa digunakan untuk memutar kembali suara pelaku sejarah untuk didengarkan dikelas. Hal hal yang mutakhir juga bisa di tampilkan.
Aplikasi yang umum  dari media audio adalah dalam pusat studi (learning centers), tempat yang biasanya juga disebut “listening centers” karena menggunakan bahan bahan audio. (lihat kembali Bab II).
Kaset dan CD juga bisa diputar di mobil dan didengarkan sambil mengemudi. Kaset dan bentuk audio lainya juga bisa disiapkan oleh siswa untuk digunakan presentasi dikelas.  Misalnya untuk music pengiring pidatonya atau memutar hasil interviewnya dikelas agar didengar dikelas.
Kaset dan bentuk audio lain bisa menjadi cara yang sangat bagus untuk merekam kecakapan siswa berbicara dan membaca keras untuk portofolio.  Siswa bisa menyiapkan paragraph khusus atau membaca bahan tertentu untuk menambah koleksinya   untuk mendemonstrasikan kemajuannya.
Bahan pelatihan ketrampilan dan pelatihan mandiri untuk orang dewasa tersedia juga dalam bentuk kaset dan bentuk audio lainya. Peralatan tersebut bisa digunakan mengajari orang untuk menggunakan program komputer khusus  yang mencantumkan langkah langkah prosedurnya. Bagian kepegawaian bisa memutar bahan bahan untuk dipelajari karyawan dalam perjalanan. Cara ini membuat karyawan memahami prosedur  atau kebijakan perusahaan yang baru tanpa perlu membaca.
Aplikasi yang paling khusus dari rekaman audio adalah “buku yang bisa bicara” untuk tuna netra dan siswa yang memiliki keterbatasan pengelihatan.
Membuat Rekaman untuk Kelas
Siswa dan guru dapat dengan mudah menyiapkan kaset  mereka sendiri.  Siswa dapat menggunakan kaset  untuk mengumpulkan sejarah dan menyiapkan laporan lisan. Guru dapat menyiapkan rekaman tape untuk memberikan petunjuk pembelajaran, contohnya, pada sekolah kejuruan. Latihan ketrampilan seperti pronunciation (lafal pengucapan) bahasa asing  bisa juga menggunakan kaset.
Saat ini merekam dengan audio digital sangat mudah dilakukan. Dengan teknologi digital, suara bisa di kirim dengan mudah.
Menggandakan dan mengedit kaset
Prosedur untuk menggandakan kaset relative sederhana. Anda dapat menggandakan kaset dengan 3 cara: metode akustik, metode elektronik dan metode duplicator kecepatan tinggi.
Metode akustik tidak memerlukan peralatan khusus, hanya dua recorder.  Satu recorder memutar kaset asli dan suara ditransfer via mikropon ke kaset kosong pada recorder lain. Kekurangan metode ini kemurnian rekaman ini berkurang saat suara ditransfer melalui udara ke mikropon dan  bisa saja “suara lain” dari lingkungan ikut terekam.
Pada metode elektronik, problem diatas tidak terjadi.  Sinyal ditransfer melalui kabel yang murah.  Kabel dari output mesin kesatu  terhubung dengan input pada mesin kedua.
Pada recorder yang memiliki tempat untuk dua kaset, anda bisa dengan mudah menggunaknnya untuk merekam.
Pada metode menggandakan  dengan kecepatan tinggi, diperlukan mesin khusus.  Hasilnya bisa lebih sempurna dibandingkan dua langkah yang lain.
Anda mungkin ingin mengedit hasil rekaman, membuang yang salah atau kurang bagus atau mengadaptasi untuk situasi pembelajaran. Atur dua recorder seperti untuk menggandakan dan rekam hanya bagian yang diinginkan.  Tape recorder  kaset dua bisa memudahkan proses ini.


Memilih Bahan Audio
Sebelum memilih bahan audio, anda harus menganalisa audien anda dan menetapkan tujuan menurut model ASSURE. (lihat kembali bab 3). Kemudian baru anda siap untuk memilih, memodifikasi dan mendesain bahan audio anda.
Saat memilih bahan audio, carilah bahan yang tersedia didaerah anda. Konsultasikan dengan ahli media untuk menentukan apa yang tersedia di media center.  Atau anda bisa membelinya.
Anda sebaiknya meninjau kembali dan menilai baik bahan yang tersedia di pasar atau diproduksi secara local sebelum menggunakannya untuk siswa anda.
Menggunakan Bahan Bahan Audio
Langkah berikutnya sesudah anda memilih  dan memproduksi bahan audio anda adalah menggunakannya dengan siswa anda. Langkahnya meliputi preview bahan, menyiapkan bahan, menyiapkan lingkungan dan kelas, menyiapkan siswa, dan berikan pengalaman belajar.
Memerlukan Partisipasi Pebelajar
Sebelum anda mulai pelajaran, tentukan bagaimana caranya membuat siswa aktif terlbat.  Salah satu tekniknya adalah dengan memberi pertanyaan untuk dijawab saat mereka mendengarkan.
Evaluasi dan Revisi
Menentukan tingkat efektifitas bahan audio yang digunakan bisa dengan mengumpulkan data dengan membuat observasi , evaluasi hasil tes, dan mendiskusikan dengan siswa tentang apa yang “dialami”.  Anda mungkin akan memutuskan untuk merevisi bagaimana penggunaan bahan itu atau memodifikasi bahan itu sendiri.

Sumber : http://pendidikanpeternakan-hariyatun.blogspot.com/2012/03/audio-untuk-media-pembelajaran.html

0 komentar

Mengenal Komponen dan Merangkai Periferal Komputer

Istilah Komputer berasal dari kata ” to compute”  atau “computare” (Bhs.Latin) yang berarti menghitung.
Secara umum, Komputer dapat didefinisikan sebagai sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk memanipulasi data secara cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisir supaya secara otomatis dapat menerima dan memproses serta menyimpan  untuk dapat dilihat hasilnya. (Input, processing,storage dan output)
Berikut ini adalah beberapa contoh komponen perangkat keras komputer.
Input Device (perangkat masukan) adalah prangkat yang berfungsi memasukkan data ke dalam Komputer.
Processor (pemroses) adalah perangkat yang befungsi memproses data masukan
Sorage Device (perangkat penyimpanan) adalah perangkat yang menyimpan semua data masukan yang telah diproses.
Output Device (Perangkat keluaran) adalah perangkat yangbberfungsi untuk
menampilkan hasil dari masukan yang telah diproses.
Keterangan :
1. Port power supply kabel power listrik
2. 
Port ps/2 mouse
3. 
port ps/2 keyboard
4. 
port USB
5. 
port serial
6. 
port parallel
7. 
port video (monitor)
8. 
port parallel
9. 
port network
10. 
port sound card (line in, out, mic)
11. 
port serial
12. 
port modem line telepon
ragam-port-cpu
ragam-port-cpu

0 komentar

SEJARAH PERKEMBANGAN MULTIMEDIA DI INDONESIA

Pada awal tahun 1993, Satelindo adalah perusahaan swasta yang pertama terjun pada bisnis layanan satelit dengan meluncurkan Satelit Palapa C1. Satelit Palapa C1 dan lalu C2 bakal berumur hingga 14 tahun. Satelit-satelit ini telah digunakan secara luas oleh beberapa negara di ASEAN. Indonesia antara lain menggunakannya untuk layanan komunikasi yang dikelola oleh Telkom dan Indosat, juga untuk layanan siaran televisi 5 TV swasta dan TVRI. Bahkan digunakan untuk 5 channel siaran langsung TV Satelit Indovision (Direct Broadcasting Satelite) yang kini sudah berkualitas digital (19 channel). Bahkan tengah November lalu, PT. Media Citra Indostar telah meluncurkan satelit Cakrawarta-1 untuk menggantikan kerja Satelit Palapa C2 dalam mengudarakan siaran Indovision. Dengan satelit ini Indovision kelak akan menyelenggarakan layanan yang bisa disebut layanan interaktif, karena akan tersedia antara lain layanan teleconference, Video on Demand (VoD), home shopping, home banking dan komunikasi data (internet). Ada dua perusahaan multimedia baru lainnya yang segera akan beroperasi dengan jaringan kabel serat optik, yaitu PT Indonusa Telemedia dan Multimedia Nusantara. Perusahaan-perusahaan multimedia lainnya adalah: PT Multi Media Asia Indonesia, PT Yasawirya Tama Cipta. Sehingga Indonesia boleh disebut sekarang telah memasuki era industri multimedia

Meski layanan multimedia sudah dioperasikan di Indonesia, namun terminologi mengenai multimedia sendiri belum lagi akrab dengan masyarakat Indonesia. Multimedia lebih akrab dipahami sebagai satu pencapaian teknologi pada personal computer (PC). Jika sebuah PC disebut multimedia, maka PC tersebut memiliki kemampuan menampilkan gambar bergerak dan suara, misalnya dari Video Compact Disc, Audio Compact Disc, serta dapat berkomunikasi antar komputer atau jaringan komputer melalui modem.

Padahal multimedia memiliki arti yang lebih luas. Multimedia merupakan keterpaduan teknologi informasi (misalnya komputer) dengan teknologi komunikasi (misalnya jaringan kabel coaxial atau satelit). Kalau dipisahkan berdasarkan etimologi kata multimedia terdiri dari multi dan media. Multi berarti beragam, sedangkan Media berarti sarana penyampaian informasi.
Sedangkan menurut Wahyu Wijayadi dalam sebuah makalah sebuah seminar yang diselenggarakan Indosat yang berjudul ''Perkembangan Teknologi Multimedia dan Implementasinya'', multimedia terdiri dari (1) unsur suara, (2) unsur gambar atau video, (3) unsur teks/data, (4). terpadu dalam satu media penyampaian, (5). Interaktif/bukan informasi satu arah. Sedangkan jenis jasa multimedia terdiri dari dua, yaitu berdiri sendiri (stand alone/off line), dan terhubung dengan jaringan telekomunikasi (network-online).

Banyak perkembangan-perkembangan baru setelah diluncurkannya Satelit Palapa C1 & C2 beberapa tahun yang lalu. Seperti misalnya ditaburkannya satelit komunikasi di atas langit Indonesia oleh perusahaan-perusahaan asing di mana banyak pengusaha Indonesia terlibat dalam kepemilikan saham di dalamnya, di antaranya adalah PT. Bakri Communication Corporation pada Irridium Project, sebuah proyek telepon satelit dunia untuk memecahkan masalah blank spot pada telepon selular biasa, AMPS atau GSM. Indosat pun masuk menjadi salah satu pemodal pada konsorsium ICO Global Communication (ICO-GC), sebuah telepon satelit setelah Irridium.

Sementara di belahan lain dari bumi ini, Microsoft dengan beberapa perusahaan juga telah merambah pada industri satelit layanan komunikasi yang lain, seperti internet, video conference atau video on demand. Proyeknya yang terkenal sekarang ini adalah CyberStar atau "Internet di Angkasa" yang mungkin akan menyediakan layanannya di Indonesia.

Selain bisnis ternyata politik pun ikut mengembangkan multimedia di Indonesia. Sejak Pemilu beberapa bulan lalu PT. Telkom berharap tidak ada satu kecamatan pun di Indonesia yang tidak bisa dihubungi lewat sambungan telepon dengan teknologi satelit VSAT (very small aperture terminal). Sayangnya fasilitas yang sudah dimiliki ini tidak berfungsi pada saat kebakaran hutan dan bencana kelaparan di Indonesia. Entah kenapa....

SUMBER INFORMASI YANG TERSEDIA

Untuk mengantipasi datangnya era ini, saya sajikan homepage ini, berisi kumpulan informasi mengenai perkembangan multimedia di Indonesia dan di dunia secara umum Homepage ini bisa disebut satu-satunya yang secara khusus berbicara mengenai multimedia. Di dalam homepage ini tersedia banyak link ke situs-situs yang berkaitan dengan multimedia, sehingga bisa diandalkan bagi yang ingin melihat perkembangan multimedia dari waktu ke waktu.

Tulisan atau artikel mengenai multimedia harus diakui sangat jarang, bahkan pada suratkabar besar seperti Kompas, Suara Pembaruan dan Republika. Bahkan kita belum punya majalah atau terbitan berkala yang khusus menyajikan perkembangan industri multimedia di Indonesia, seperti yang terbit di negara-negara lain. Meski demikian berita mengenai kegiatan bisnis multimedia kerap muncul. Ini menggambarkan maraknya perkembangan bisnis multimedia di Indonesia. Rupanya secara intelektual bidang ini kurang dilirik oleh para akademisi. Atau sebaliknya berarti para akademisinya sudah terjun langsung menjadi praktisi multimedia di perusahaan-perusahaan multimedia dan tidak sempat untuk membagi pengetahuan ini ke publik. Padahal Membagi informasi perkembangan multimedia kepada publik akan menstimulasi pengembangan industri multimedia.

ANDIL PENGUSAHA

Jika apa yang sudah dilakukan Peter Gontha selama ini, yaitu terjun mengembangkan multimedia di Indonesia, diikuti oleh banyak pengusaha lain tentu kita bisa berharap bahwa era informasi di Indonesia dapat lebih cepat menghampiri. Meski pemerintah Indonesia tidak seperti Pemerintah Malaysia yang telah mencanangkan program nasionalnya secara khusus, yaitu Multimedia Super Corridor, Indonesia cukuplah memiliki Peter Gontha, Abu Rizal Bakri, Youk Tansil dan bahkan Sudwikatmono (tanpa mengurangi respek saya kepada orang-orang yang giat mengembangkan multimedia di Indosat dan Telkom) sebagai pelopor dan pejuang pengembangan multimedia di Indonesia. Sehingga kita bisa optimis bahwa masa depan Indonesia akan lebih baik dari sekarang. Karena saat itu semua orang dapat meraih salah satu sisi baik multimedia yaitu memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk mencerdaskan dirinya melalui tersedianya akses-akses kepada informasi yang seluas langit sebagai salah satu tempat di mana infrastruktur multimedia ditempatkan.

Memang, saya harus katakan bahwa seluruh layanan multimedia saat ini adalah bukan bisnis yang selalu menguntungkan. Contohnya adalah layanan televisi satelit Indovision sebagai salah satu layanan multimedia. Bisnis ini di Indonesia kurang menajamkan kekuatan marketingnya, sehingga layanan Indovision ini menjadi sangat ekslusif. Ada 1 juta antena parabola yang bertebaran di seluruh Indonesia yang diharapkan beralih ke Indovision pada saat peluncuran pertama Indovision. Sementara itu perilaku pemirsa pada saat itu belum mengenal kebiasaan membayar siaran TV dan acara-acara yang 100% asing (berbahasa Inggris). Indovision hingga sekarang masih membutuhkan upaya yang lebih keras untuk mendapatkan pelanggan sebanyak yang diharapkannya. Meski pertumbuhan pelanggan Indovision ini tergolong lambat, namun Indovision telah membuka jalan bagi perusahaan TV Bayar lain untuk terjun di industri ini. Sehingga perusahaan lain akan lebih mudah memasuki pasar yang telah terbentuk untuk menerima siaran TV bayar dan program asing, apa pun sistem dan teknologinya.

MULTIMEDIA DAN PERADABAN MANUSIA

Sepuluh tahun yang lalu kebutuhan pada alat telekomunikasi seperti telepon belum seperti sekarang, terutama di kota besar. Ketika jalan-jalan semakin macet dan waktu terasa semakin pendek, komunikasi melalui telepon menjadi kebutuhan yang tak terelakkan untuk tetap lancar dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Padahal sepuluh tahun yang lalu itu sedikit yang menyadari bahwa telepon adalah kebutuhan mutlak pada 10 tahun mendatang di kota-kota besar. Demikian juga keberadaan Personal Computer (PC) yang sekarang seperti peralatan audio system atau TV berwarna di rumah-rumah pada 10 tahun yang lalu. Atau sekarang kebutuhan akses ke internet bagi kantor-kantor dalam rangka agar tidak tercerabut dari trend dari bidang yang digelutinya serta untuk mendapatkan layanan e-mail yang mulai menggantikan fax machine. Perlahan tapi pasti layanan interractive data communication seperti Internet ini akan mengulang sejarah yang sama bagi telepon atau PC beberapa tahun lampau. Itu memang sudah nampak dari usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mengembangkan layanan ini. Contohnya adalah WEB TV yang sekarang sudah dipasarkan. WEB TV adalah layanan internet melalui pesawat TV bukan melalui PC. Dengan menambahkan beberapa peralatan tambahan, modem, remote control atau keyboard dan dihubungkan dengan telephone line atau antena microwave/satelit maka jadilah pesawat TV biasa sebagai layar monitor untuk menjelajahi jaringan informasi seluruh dunia internet. Bayangkan saat itu di mana ibu-ibu rumahtangga menjelajahi internet untuk berbelanja fashion, makanan, jasa perjalanan, bahkan ramalan cuaca dan lain-lain. Juga akan bertumbuhan usaha-usaha yang berbasis rumah yang sebagian dikelola oleh para ibu rumah tangga, seperti jasa layanan komputer, jual-beli barang, disain graphis, arsitektur, kesehatan, konsultasi, penitipan anak yang bisa dikontrol melalui jaringan multimedia dan lain-lain.

Perkembangan multimedia dalam beberapa tahun belakangan ini telah melahirkan suatu pertanyaan malu-malu, yaitu apakah yang terjadi dengan pembatasan terhadap akses informasi dan kebebasan berekspresi yang dulu diberlakukan? Harus diakkui, perlahan, kemilau dari kemajuan teknologi multimedia terutama dari 5 broadcast TV swasta telah mempurukkan pembatasan itu. Maka pertanyaan berikutnya adalah: kemanakah arah perkembangan multimedia 5 tahun mendatang? Atau: kemanakah arah peradaban manusia? Jawabannya mungkin akan bergantung pada kemana kita akan mengarahkannya.

SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI MULTIMEDIA

Perkembangan industri multimedia yang demikian cepat harus didukung oleh tersedianya sumber daya manusia Indonesia yang kompetitif, sehingga lahan yang empuk ini tidak diserbu oleh tenaga kerja asing yang sudah terlalu banyak merambah di Indonesia. Terjun di bidang teknologi multimedia merupakan profesi baru yang sedang dibutuhkan pada saat sekarang dan yang akan datang. Imajinasi yang kuat diperlukan di bidang ini untuk dapat membayangkan, melihat potensi, menciptakan apa yang tidak terbayangkan oleh kebanyakan orang saat ini.

Usaha pengembangan industri multimedia di Indonesia membutuhkan lebih banyak orang seperti itu untuk menyiapkan jalan menuju peradaban baru manusia di masa mendatang. Mereka bukan hanya para konglomerat yang mudah baginya untuk terjun ke dalam industri apa pun. Namun tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang handal, apa lah artinya